Senin, 30 Juni 2014

NASIP GELATIK JAWA INDONESIA

Artikel sebelumnya tentang burunggelatik :

NASIP GELATIK JAWA INDONESIA


Gelatik Jawa adalah burung endemik asli dari Indonesia. Penyebarannya meliputi Jawa, Sumatra dan Bali. Burung ini biasanya hidup di sawah, hutan padang rumput dan hidup berkoloni. Kemudian oleh orang jepang dikembangkan, sehingga keluar warna putih polos (Albino) dan Belanda menyusul dengan menghasilkan warna Krem kecoklatan dan silver .
Sekarang burung Gelatik Jawa sudah sulit ditemukan dan terancam punah di habitatnya. Penyebabnya adalah kerusakan alam, berkurangnya lahan hijau, penggunaan pestisida atau pupuk kimia pada pertanian, perubahan pergiliran tanaman padi, dan yang paling parah adalah penangkapan besar-besaran yang dilakukan oleh manusia yang dilakukan untuk bisnis.

Makanan alami dari burung Gelatik Jawa adalah biji-bijian seperti beras atau padi, serangga dan buah. Walaupun burung ini tadinya dibenci petani dan dikenal sebagai burung pengganggu, namun burung Gelatik Jawa kini telah menjadi salah satu burung idaman bagi penggemar burung
.
Dari segi bisnis, keuntungan beternak burung ini sangat menggiurkan karena tidak memerlukan modal yang sangat besar dan biaya perawatannya pun bisa dibilang murah. Tidak jarang peternak kelas kecil atau menengah berhasil meraup keuntungan antara jutaan hingga puluhan juta rupiah.


Banyaknya permintaan Burung ini meningkat di Eropa Dan Timur Tengah, hal ini terlihat dari postingan grup pecinta Gelatik Jawa di Facebook manca negara yang justru berhasil mencetak hybrid dari silangan penangkarannya sehingga mendapatkan mutasi warna yang lebih berbeda-beda. Dan mereka memiliki kebanggaan sendiri bila berhasil menangkarkan burung ini dan kabarnya sudah ada lomba tersendiri. Termasuk diantaranya adalah salah website dari luar negeri yang mengupas khusus tutorial secara lengkap tentang bagaimana cara beternak, perawatan dan genetika Gelatik Jawa. Sungguh memprihatinkan !! belum ada website yang seperti itu di Indonesia. 
info ini kami sarikan dari : 
sumber Tim Ronggolawe.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar